Price Diva
blog seorang newbie… blog berisi artikel sistem infomasi, sourcecode visual basic 6, delphi, artikel islam, download wordpress themes, script php mysql, ajax, javascriptsWahhabi
Wahhabi, Penumpas Kesyirikan dan Bid’ah yang Dihujat
Selubung Makar di Balik Julukan Wahhabi di negeri kita bahkan hampir di seluruh dunia Islam ada sebuah fenomena ‘timpang’ dan penilaian ‘miring’ terhadap dakwah tauhid yg dilakukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab At-Tamimi An-Najdi rahimahullahu . ulukan Wahhabi pun dimunculkan tdk lain tujuan adl utk menjauhkan umat darinya. Dari manakah julukan itu? Siapa pelopornya? Dan apa rahasia di balik itu semua ?
Para pembaca dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merupakan dakwah pembaharuan terhadap agama umat manusia. Pembaharuan dari syirik menuju tauhid dan dari bid’ah menuju As-Sunnah.
Demikianlah misi para pembaharu sejati dari masa ke masa yg menapak titian jalan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Fenomena ini membuat gelisah musuh-musuh Islam sehingga berbagai macam cara pun ditempuh demi hancur dakwah tauhid yg diemban Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya. Musuh-musuh tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Di Najd dan sekitarnya:
- Para ulama suu` yg memandang al-haq sebagai kebatilan dan kebatilan sebagai al-haq.
- orang2 yg dikenal sebagai ulama namun tdk mengerti tentang hakekat Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya.
- orang2 yg takut kehilangan kedudukan dan jabatannya.
Di dunia secara umum: Mereka adl kaum kafir Eropa; Inggris Prancis dan lain-lain Daulah Utsmaniyyah kaum Shufi Syi’ah Rafidhah Hizbiyyun dan pergerakan Islam; Al-Ikhwanul Muslimin Hizbut Tahrir Al-Qaeda dan para kaki tangannya. Bentuk permusuhan mereka beragam. Terkadang dgn fisik dan terkadang dgn fitnah tuduhan dusta isu negatif dan sejenisnya. Adapun fisik mk banyak diperankan oleh Dinasti Utsmani yg bersekongkol dgn barat –sebelum keruntuhannya–.
Demikian pula Syi’ah Rafidhah dan para hizbiyyun. Sedangkan fitnah tuduhan dusta isu negatif dan sejenis banyak dimainkan oleh kafir Eropa melalui para missionaris kaum shufi dan tdk ketinggalan pula Syi’ah Rafidhah dan hizbiyyun.Dan ternyata memunculkan istilah ‘Wahhabi’ sebagai julukan bagi pengikut dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merupakan trik sukses mereka utk menghempaskan kepercayaan umat kepada dakwah tauhid tersebut. Padahal istilah ‘Wahhabi’ itu sendiri merupakan penisbatan yg tdk sesuai dgn kaidah bahasa Arab. Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz berkata: “Penisbatan tersebut tdk sesuai dgn kaidah bahasa Arab. Semesti bentuk penisbatan adl ‘Muhammadiyyah’ krn sang pengemban dan pelaku dakwah tersebut adl Muhammad bukan ayah yg bernama Abdul Wahhab.” tdk cukup sampai di situ. Fitnah tuduhan dusta isu negatif dan sejenis menjadi sejoli bagi julukan keji tersebut. tdk ayal yg lahir adl ‘potret’ buruk dan keji tentang dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yg tdk sesuai dgn realitanya. Sehingga istilah Wahhabi nyaris menjadi momok dan monster yg mengerikan bagi umat.
Fenomena timpang ini menuntut kita utk jeli dlm menerima informasi. Terlebih ketika narasumber adl orang non muslim munafik atau ahlul bid’ah. Agar kita tdk dijadikan bulan-bulanan oleh kejam informasi orang2 yg tdk bertanggung jawab itu. Meluruskan Tuduhan Miring tentang Wahhabi 1. Tuduhan: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adl seorang yg mengaku sebagai Nabi3 ingkar terhadap Hadits nabi4 merendahkan posisi Nabi dan tdk mempercayai syafaat beliau. Bantahan: Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adl seorang yg sangat mencintai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hal ini terbukti dgn ada karya tulis beliau tentang sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam baik Mukhtashar Siratir Rasul Mukhtashar Zadil Ma’ad Fi Hadyi Khairil ‘Ibad atau pun yg terkandung dlm kitab beliau Al-Ushul Ats-Tsalatsah.
- Beliau berkata: “Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat –semoga shalawat dan salam-Nya selalu tercurahkan kepada beliau– namun agama tetap kekal. Dan inilah agamanya; yg tidaklah ada kebaikan kecuali pasti beliau tunjukkan kepada umat dan tdk ada kejelekan kecuali pasti beliau peringatkan. Kebaikan yg telah beliau sampaikan itu adl tauhid dan segala sesuatu yg dicintai dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan kejelekan yg beliau peringatkan adl kesyirikan dan segala sesuatu yg dibenci dan dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus beliau kepada seluruh umat manusia dan mewajibkan atas tsaqalain; jin dan manusia utk menaatinya.”
- Beliau juga berkata: “Dan jika kebahagiaan umat terdahulu dan yg akan datang krn mengikuti para Rasul mk dapatlah diketahui bahwa orang yg paling berbahagia adl yg paling berilmu tentang ajaran para Rasul dan paling mengikutinya. mk dari itu orang yg paling mengerti tentang sabda para Rasul dan amalan-amalan mereka serta benar-benar mengikuti mereka itulah sesungguh orang yg paling berbahagia di tiap masa dan tempat. Dan merekalah golongan yg selamat dlm tiap agama. Dan dari umat ini adl Ahlus Sunnah wal Hadits.”
- Adapun tentang syafaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mk beliau berkata –dalam surat kepada penduduk Qashim–: “Aku beriman dgn syafaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliaulah orang pertama yg bisa memberi syafaat dan juga orang pertama yg diberi syafaat. Tidaklah mengingkari syafaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini kecuali ahlul bid’ah lagi sesat.”
Tuduhan: Mengkafirkan kaum muslimin dan menghalalkan darah mereka.
Bantahan:
- Ini merupakan tuduhan dusta terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab krn beliau pernah mengatakan: “Kalau kami tdk mengkafirkan orang yg beribadah kepada berhala yg ada di kubah Abdul Qadir Jaelani dan yg ada di kuburan Ahmad Al-Badawi dan sejenis dikarenakan kejahilan mereka dan tdk ada orang yg mengingatkannya. Bagaimana mungkin kami berani mengkafirkan orang yg tdk melakukan kesyirikan atau seorang muslim yg tdk berhijrah ke tempat kami..?! Maha suci Engkau ya Allah sungguh ini merupakan kedustaan yg besar.”
Tuduhan: Wahhabiyyah adalah madzhab baru dan tdk mau menggunakan kitab-kitab empat madzhab besar dlm Islam.8
Bantahan:
- Hal ini sangat tdk realistis. Karena beliau mengatakan –dalam surat kepada Abdurrahman As-Suwaidi–: “Aku kabarkan kepadamu bahwa aku –alhamdulillah– adl seorang yg berupaya mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan pembawa aqidah baru. Dan agama yg aku peluk adl madzhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah yg dianut para ulama kaum muslimin semacam imam yg empat dan para pengikutnya.”
- Beliau juga berkata –dalam surat kepada Al-Imam Ash-Shan’ani–: “Perhatikanlah –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatimu– apa yg ada pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam para shahabat sepeninggal beliau dan orang2 yg mengikuti mereka dgn baik hingga hari kiamat. Serta apa yg diyakini para imam panutan dari kalangan ahli hadits dan fiqh seperti Abu Hanifah Malik Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai mereka– supaya engkau bisa mengikuti jalan/ ajaran mereka.”
- Beliau juga berkata: “Menghormati ulama dan memuliakan mereka meskipun terkadang mengalami kekeliruan dgn tdk menjadikan mereka sekutu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan jalan orang2 yg diberi ni’mat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Adapun mencemooh perkataan mereka dan tdk memuliakan mk ini merupakan jalan orang2 yg dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala .”
Tuduhan: Wahabi Melecehkan Ahlul Bait
Bantahan:
- Beliau berkata dlm Mukhtashar Minhajis Sunnah: “Ahlul Bait Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mempunyai hak atas umat ini yg tdk dimiliki oleh selain mereka. Mereka berhak mendapatkan kecintaan dan loyalitas yg lbh besar dari seluruh kaum Quraisy”
- Di antara bukti kecintaan beliau kepada Ahlul Bait adl dinamai putra-putra beliau dgn nama-nama Ahlul Bait: ‘Ali Hasan Husain Ibrahim dan Abdullah.
Tuduhan: Wahabi sebagai Khawarij krn telah memberontak terhadap Daulah ‘Utsmaniyyah. Al-Imam Al-Lakhmi telah berfatwa bahwa Al-Wahhabiyyah adl salah satu dari kelompok sesat Khawarij ‘Ibadhiyyah sebagaimana disebutkan dlm kitab Al-Mu’rib Fi Fatawa Ahlil Maghrib karya Ahmad bin Muhammad Al-Wansyarisi juz 11.
Bantahan:
- Adapun pernyataan bahwa Asy-Syaikh telah memberontak terhadap Daulah Utsmaniyyah mk ini sangat keliru. Karena Najd kala itu tdk termasuk wilayah teritorial kekuasaan Daulah Utsmaniyyah5. Demikian pula sejarah mencatat bahwa kerajaan Dir’iyyah belum pernah melakukan upaya pemberontakan terhadap Daulah ‘Utsmaniyyah. Justru merekalah yg berulang kali diserang oleh pasukan Dinasti Utsmani.Lebih dari itu Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengatakan –dalam kitab Al-Ushulus Sittah–: “Prinsip ketiga: Sesungguh di antara sempurna persatuan umat adl mendengar lagi taat kepada pemimpin walaupun pemimpin tersebut seorang budak dari negeri Habasyah.”Dari sini nampak jelas bahwa sikap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap waliyyul amri sesuai dgn ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan ajaran Khawarij.
- Mengenai fatwa Al-Lakhmi mk yg dia maksudkan adl Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum dan kelompok bukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya. Hal ini krn tahun wafat Al-Lakhmi adl 478 H sedangkan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab wafat pada tahun 1206 H /Juni atau Juli 1792 M. Amatlah janggal bila ada orang yg telah wafat namun berfatwa tentang seseorang yg hidup berabad-abad setelahnya. Adapun Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin Rustum mk dia meninggal pada tahun 211 H. Sehingga amatlah tepat bila fatwa Al-Lakhmi tertuju kepadanya. Berikut Al-Lakhmi merupakan mufti Andalusia dan Afrika Utara dan fitnah Wahhabiyyah Rustumiyyah ini terjadi di Afrika Utara. Sementara di masa Al-Lakhmi hubungan antara Najd dgn Andalusia dan Afrika Utara amatlah jauh. Sehingga bukti sejarah ini semakin menguatkan bahwa Wahhabiyyah Khawarij yg diperingatkan Al-Lakhmi adl Wahhabiyyah Rustumiyyah bukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pengikutnya.
- Lebih dari itu sikap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap kelompok Khawarij sangatlah tegas. Beliau berkata –dalam surat utk penduduk Qashim–: “Golongan yg selamat itu adl kelompok pertengahan antara Qadariyyah dan Jabriyyah dlm perkara taqdir pertengahan antara Murji`ah dan Wa’idiyyah dlm perkara ancaman Allah Subhanahu wa Ta’ala pertengahan antara Haruriyyah dan Mu’tazilah serta antara Murji`ah dan Jahmiyyah dlm perkara iman dan agama dan pertengahan antara Syi’ah Rafidhah dan Khawarij dlm menyikapi para shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” . Dan masih banyak lagi pernyataan tegas beliau tentang kelompok sesat Khawarij ini.
Tuduhan: Wahabi Tidak menghormati para wali Allah dan hobi menghancurkan kubah/ bangunan yg dibangun di atas makam mereka.
Jawaban:
- Pernyataan bahwa Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tdk menghormati para wali Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan tuduhan dusta. Beliau berkata –dalam surat kepada penduduk Qashim–: “Aku menetapkan ada karamah dan keluarbiasaan yg ada pada para wali Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya saja mereka tdk berhak diibadahi dan tdk berhak pula utk diminta dari mereka sesuatu yg tdk dimampu kecuali oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”19
- Adapun penghancuran kubah/bangunan yg dibangun di atas makam mereka mk beliau mengakui –sebagaimana dlm surat kepada para ulama Makkah–.20 Namun hal itu sangat beralasan sekali krn kubah/ bangunan tersebut telah dijadikan sebagai tempat berdoa berkurban dan bernadzar kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sementara Asy-Syaikh sudah mendakwahi mereka dgn segala cara dan beliau punya kekuatan utk melakukan baik ketika masih di ‘Uyainah ataupun di Dir’iyyah.
- Hal ini pun telah difatwakan oleh para ulama dari empat madzhab. Sebagaimana telah difatwakan oleh sekelompok ulama madzhab Syafi’i seperti Ibnul Jummaizi Azh-Zhahir At-Tazmanti dll seputar penghancuran bangunan yg ada di pekuburan Al-Qarrafah Mesir. Al-Imam Asy-Syafi’i sendiri berkata: “Aku tdk menyukai pengagungan terhadap makhluk sampai pada tingkatan makam dijadikan sebagai masjid.” Al-Imam An-Nawawi dlm Syarhul Muhadzdzab dan Syarh Muslim mengharamkam secara mutlak segala bentuk bangunan di atas makam. Adapun Al-Imam Malik mk beliau juga mengharamkan sebagaimana yg dinukilkan oleh Ibnu Rusyd. Sedangkan Al-Imam Az-Zaila’i dlm Syarh Al-Kanz mengatakan: “Diharamkan mendirikan bangunan di atas makam.” Dan juga Al-Imam Ibnul Qayyim mengatakan: “Penghancuran kubah/ bangunan yg dibangun di atas kubur hukum wajib krn ia dibangun di atas kemaksiatan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”Para pembaca demikianlah bantahan ringkas terhadap beberapa tuduhan miring yg ditujukan kepada Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Tuduhan: Wahabi Keras dalam berdakwah
Bantahan:
- Tuduhan ini sangat tdk beralasan. Karena justru beliaulah orang yg sangat perhatian dlm masalah ini. Sebagaimana nasehat beliau kepada para pengikut dari penduduk daerah Sudair yg melakukan dakwah dgn cara keras. Beliau berkata: “Sesungguh sebagian orang yg mengerti agama terkadang jatuh dlm kesalahan dlm mengingkari kemungkaran padahal posisi di atas kebenaran. Yaitu mengingkari kemungkaran dgn sikap keras sehingga menimbulkan perpecahan di antara ikhwan Ahlul ilmi berkata: ‘Seorang yg beramar ma’ruf dan nahi mungkar membutuhkan tiga hal: berilmu tentang apa yg akan dia sampaikan bersifat belas kasihan ketika beramar ma’ruf dan nahi mungkar serta bersabar terhadap segala gangguan yg menimpanya.’ mk kalian harus memahami hal ini dan merealisasikannya. Sesungguh kelemahan akan selalu ada pada orang yg mengerti agama ketika tdk merealisasikan atau tdk memahaminya. Para ulama juga menyebutkan bahwasa jika inkarul munkar akan menyebabkan perpecahan mk tdk boleh dilakukan. Aku mewanti-wanti kalian agar melaksanakan apa yg telah kusebutkan dan memahami dgn sebaik-baiknya. Karena jika kalian tdk melaksanakan niscaya perbuatan inkarul munkar kalian akan merusak citra agama. Dan seorang muslim tidaklah berbuat kecuali apa yg membuat baik agama dan dunianya.”
Tuduhan: Muhammad bin Abdul Wahhab itu bukan yang berilmu. Dia belum pernah belajar dari para syaikh dan mungkin saja ilmu dari setan!9
Jawaban:
- Pernyataan ini menunjukkan buta tentang biografi Asy-Syaikh atau pura-pura buta dlm rangka penipuan intelektual terhadap umat.
- Bila ditengok sejarah ternyata beliau sudah hafal Al-Qur`an sebelum berusia 10 tahun. Belum genap 12 tahun dari usia sudah ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah. Dan pada usia 20 tahun sudah dikenal mempunyai banyak ilmu. Setelah itu rihlah menuntut ilmu ke Makkah Madinah Bashrah Ahsa` Bashrah Zubair kemudian kembali ke Makkah dan Madinah. Guru pun banyak10 di antara adalah:Di Najd: Asy-Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman11 dan Asy-Syaikh Ibrahim bin Sulaiman.12Di Makkah: Asy-Syaikh Abdullah bin Salim bin Muhammad Al-Bashri Al-Makki Asy-Syafi’i.13
Di Madinah: Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.14 Asy-Syaikh Muhammad Hayat bin Ibrahim As-Sindi Al-Madani15 Asy-Syaikh Isma’il bin Muhammad Al-Ajluni Asy-Syafi’i16 Asy-Syaikh ‘Ali Afandi bin Shadiq Al-Hanafi Ad-Daghistani17 Asy-Syaikh Abdul Karim Afandi Asy-Syaikh Muhammad Al Burhani dan Asy-Syaikh ‘Utsman Ad-Diyarbakri.
Di Bashrah: Asy-Syaikh Muhammad Al-Majmu’i.18
Di Ahsa`: Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Lathif Asy-Syafi’i.
Untuk mengetahui bantahan atas tuduhan-tuduhan miring lain silahkan baca karya-karya tulis Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab kemudian buku-buku para ulama lain seperti:
- Ad-Durar As-Saniyyah fil Ajwibah An-Najdiyyah disusun oleh Abdurrahman bin Qasim An-Najdi
- Shiyanatul Insan ‘An Waswasah Asy-Syaikh Dahlan karya Al-‘Allamah Muhammad Basyir As-Sahsawani Al-Hindi.
- Raddu Auham Abi Zahrah karya Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan demikian pula buku bantahan beliau terhadap Abdul Karim Al-Khathib.
- Muhammad bin Abdul Wahhab Mushlihun Mazhlumun Wa Muftara ‘Alaihi karya Al-Ustadz Mas’ud An-Nadwi.
- ‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As Salafiyyah karya Dr. Shalih bin Abdullah Al-’Ubud.
- Da’watu Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Bainal Mu’aridhin wal Munshifin wal Mu`ayyidin karya Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dsb.
Barakah Dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merupakan dakwah yg penuh barakah. Buah pun bisa dirasakan hampir di tiap penjuru dunia Islam bahkan di dunia secara keseluruhan.
Wahabi di Jazirah Arabia
Di Jazirah Arabia sendiri pengaruh luar biasa. Berkat dakwah tauhid ini mereka bersatu yg sebelum berpecah belah. Mereka mengenal tauhid ilmu dan ibadah yg sebelum tenggelam dlm penyimpangan kebodohan dan kemaksiatan. Dakwah tauhid juga mempunyai peran besar dlm perbaikan akhlak dan muamalah yg membawa dampak positif bagi Islam itu sendiri dan bagi kaum muslimin baik dlm urusan agama ataupun urusan dunia mereka. Berkat dakwah tauhid pula tegaklah Daulah Islamiyyah yg cukup kuat dan disegani musuh serta mampu menyatukan negeri-negeri yg selama ini berseteru di bawah satu bendera. Kekuasaan Daulah ini membentang dari Laut Merah hingga Teluk Arab dan dari Syam hingga Yaman daulah ini dikenal dlm sejarah dgn sebutan Daulah Su’udiyyah I. Pada tahun 1233 H/1818 M daulah ini diporak-porandakan oleh pasukan Dinasti Utsmani yg dipimpin Muhammad ‘Ali Basya. Pada tahun 1238 H/1823 M berdiri kembali Daulah Su’udiyyah II yg diprakarsai oleh Al-Imam Al-Mujahid Turki bin Abdullah bin Muhammad bin Su’ud dan runtuh pada tahun 1309 H/1891 M. Kemudian pada tahun 1319 H/1901 M berdiri kembali Daulah Su’udiyyah III yg diprakarsai oleh Al-Imam Al-Mujahid Abdul ‘Aziz bin Abdurrahman bin Faishal bin Turki Alu Su’ud. Daulah Su’udiyyah III ini kemudian dikenal dgn nama Al-Mamlakah Al-’Arabiyyah As-Su’udiyyah yg dlm bahasa kita biasa disebut Kerajaan Saudi Arabia. Ketiga daulah ini merupakan daulah percontohan di masa ini dlm hal tauhid penerapan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syariat Islam keamanan kesejahteraan dan perhatian terhadap urusan kaum muslimin dunia . Untuk mengetahui lbh jauh tentang peran lihatlah kajian utama edisi ini/Barakah Dakwah Tauhid.
Wahabi di Dunia Islam
Dakwah tauhid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab merambah dunia Islam yg terwakili pada Benua Asia dan Afrika barakah Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menyelimutinya. Di Benua Asia dakwah tersebar di Yaman Qatar Bahrain beberapa wilayah Oman India Pakistan dan sekitar Indonesia Turkistan dan Cina. Adapun di Benua Afrika dakwah Tauhid tersebar di Mesir Libya Al-Jazair Sudan dan Afrika Barat. Dan hingga saat ini dakwah terus berkembang ke penjuru dunia bahkan merambah pusat kekafiran Amerika dan Eropa.
Pujian Ulama Dunia terhadap Wahabi
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Dakwah Beliau
Pujian ulama dunia terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwah amatlah banyak. Namun krn terbatas ruang rubrik cukuplah disebutkan sebagian saja.23
- Asy-Syaikh Mulla ‘Umran bin ‘Ali Ridhwan . Beliau –ketika dicap sebagai Wahhabi– berkata:Jikalau mengikuti Ahmad dicap sebagai WahhabiMaka kutegaskan bahwa aku adl Wahhabi
Kubasmi segala kesyirikan dan tiadalah ada bagiku
Rabb selain Allah Dzat Yang Maha Tunggal lagi Maha Pemberi
- Asy-Syaikh Ahmad bin Hajar Al-Buthami . Beliau berkata: “Sesungguh Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdi adl seorang da’i tauhid yg tergolong sebagai pembaharu yg adil dan pembenah yg ikhlas bagi agama umat.”
- Muhammad Hamid Al-Fiqi . Beliau berkata: “Sesungguh amalan dan usaha yg beliau lakukan adl utk menghidupkan kembali semangat beramal dgn agama yg benar dan mengembalikan umat manusia kepada apa yg telah ditetapkan dlm Al-Qur`an. dan apa yg dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta apa yg diyakini para shahabat para tabi’in dan para imam yg terbimbing.”
- Al ‘Allamah Muhammad Basyir As-Sahsawani . Kitab beliau Shiyanatul Insan ‘An Waswasah Asy-Syaikh Dahlan sarat akan pujian dan pembelaan terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya.
- Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani . Beliau berkata: “Dari apa yg telah lalu nampaklah kedengkian yg sangat kebencian durjana dan tuduhan keji dari para penjahat terhadap Al-Imam Al Mujaddid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati dan mengaruniai pahala– yg telah mengeluarkan manusia dari gelap kesyirikan menuju cahaya tauhid yg murni”
- Ulama Saudi Arabia. tdk terhitung banyak pujian mereka terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwah turun-temurun sejak Asy-Syaikh masih hidup hingga hari ini.
- Al-Imam Ash-Shan’ani .Beliau kirimkan dari Shan’a bait-bait pujian utk Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan dakwahnya. Bait syair yg diawali dengan:Salamku utk Najd dan siapa saja yg tinggal sana
Walaupun salamku dari kejauhan belum mencukupinya
- Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullahu . Ketika mendengar wafat Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab beliau layangkan bait-bait pujian terhadap Asy-Syaikh dan dakwahnya. Di antaranya:Telah wafat tonggak ilmu dan pusat kemuliaanReferensi utama para pahlawan dan orang2 mulia
Dengan wafat nyaris wafat pula ilmu-ilmu agama
Wajah kebenaran pun nyaris lenyap ditelan deras arus sungai
- Dr. Taqiyuddin Al-Hilali . Beliau berkata: “Tidak asing lagi bahwa Al-Imam Ar-Rabbani Al-Awwab Muhammad bin Abdul Wahhab benar-benar telah menegakkan dakwah tauhid yg lurus. Memperbaharui seperti di masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya. Dan mendirikan daulah yg mengingatkan umat manusia kepada daulah di masa Al-Khulafa` Ar-Rasyidin.”
Akhir kata demikianlah sajian kami seputar Wahhabi yg menjadi momok di Indonesia pada khusus dan di dunia Islam pada umumnya. Semoga sajian ini dapat menjadi penerang di tengah gelap permasalahan dan pembuka cakrawala berfikir utk tdk berbicara dan menilai kecuali di atas pijakan ilmu.
Wallahu a’lam bish-shawab.
1 Biografi beliau bisa dilihat pada Majalah Asy Syari’ah edisi 21 hal. 71.
2 Untuk lbh rinci lihat kajian utama edisi ini/Musuh-musuh Dakwah Tauhid.
3 Sebagaimana yg dinyatakan Ahmad Abdullah Al-Haddad Baa ‘Alwi dlm kitab Mishbahul Anam hal. 5-6 dan Ahmad Zaini Dahlan dlm dua kitab Ad-Durar As-Saniyyah Firraddi ‘alal Wahhabiyyah hal. 46 dan Khulashatul Kalam hal. 228-261.
4 Sebagaimana dlm Mishbahul Anam.
5 Sebagaimana yg diterangkan pada kajian utama edisi ini/Hubungan Najd dgn Daulah Utsmaniyyah.
6 Untuk lbh rinci bacalah kitab Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah karya Dr. Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ir.
7 Sebagaimana yg dinyatakan Ibnu ‘Abidin Asy-Syami dlm kitab Raddul Muhtar 3/3009.
8 Termaktub dlm risalah Sulaiman bin Suhaim.
9 Tuduhan Sulaiman bin Muhammad bin Suhaim Qadhi Manfuhah.
10 Lihat ‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As-Salafiyyah 1/143-171.
11 Ayah beliau dan seorang ulama Najd yg terpandang di masa dan hakim di ‘Uyainah.
12 Paman beliau dan sebagai hakim negeri Usyaiqir.
13 Hafizh negeri Hijaz di masanya.
14 Seorang faqih terpandang murid para ulama Madinah sekaligus murid Abul Mawahib . Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mendapatkan ijazah dari guru beliau ini utk meriwayatkan mempelajari dan mengajarkan Shahih Al-Bukhari dgn sanad sampai kepada Al-Imam Al-Bukhari serta syarah-syarah Shahih Muslim serta syarah-syarah Sunan At-Tirmidzi dgn sanad Sunan Abi Dawud dgn sanad Sunan Ibnu Majah dgn sanad Sunan An-Nasa‘i Al-Kubra dgn sanad Sunan Ad-Darimi dan semua karya tulis Al-Imam Ad-Darimi dgn sanad Silsilah Al-‘Arabiyyah dgn sanad dari Abul Aswad dari ‘Ali bin Abi Thalib semua buku Al-Imam An-Nawawi Alfiyah Al-’Iraqi At-Targhib Wat Tarhib Al-Khulashah karya Ibnu Malik Sirah Ibnu Hisyam dan seluruh karya tulis Ibnu Hisyam semua karya tulis Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani buku-buku Al-Qadhi ‘Iyadh buku-buku qira’at kitab Al-Qamus dgn sanad Musnad Al-Imam Asy-Syafi’i Muwaththa’ Al-Imam Malik Musnad Al-Imam Ahmad Mu’jam Ath-Thabrani buku-buku As-Suyuthi dsb.
15 Ulama besar Madinah di masanya.
16 Penulis kitab Kasyful Khafa‘ Wa Muzilul Ilbas ‘Amma Isytahara ‘Ala Alsinatin Nas.
17 Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab bertemu dengan di kota Madinah dan mendapatkan ijazah dari seperti yg didapat dari Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.
18 Ulama terkemuka daerah Majmu’ah Bashrah.
19 Lihat Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al Wahhabiyyah hal. 119
20 Ibid hal. 76.
21 Diringkas dari Haqiqatu Da’wah Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab wa Atsaruha Fil ‘Alamil Islami karya Dr. Muhammad bin Abdullah As-Salman yg dimuat dlm Majallah Al-Buhuts Al-Islamiyyah edisi. 21 hal. 140-145.
22 Diringkas dari Haqiqatu Da’wah Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab wa Atsaruha Fil ‘Alamil Islami karya Dr. Muhammad bin Abdullah As Salman yg dimuat dlm Majallah Al-Buhuts Al-Islamiyyah edisi. 21 hal.146-149.
23 Untuk mengetahui lbh luas lihatlah kitab Da’watu Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab Bainal Mu’aridhin wal Munshifin wal Mu`ayyidin hal. 82-90 dan ‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab As-Salafiyyah 2/371-474.
Penulis Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc
Syariah Manhaji 24 - Maret - 2006 20:20:30
Sumber: www.asysyariah.com